Deret adalah rangkaian
bilangan yang tersusun secara teratur dan memenuhi kaidah-kaidah tertentu. Suku
adalah bilangan-bilangan yang merupakan unsur dan pembentuk suatu deret.
Dilihat dari jumlah deret yang membentuknya deret digolongkan atas deret
berhingga dan deret tak berhingga. Deret berhingga adalah deret yang jumlah
suku-sukunya tertentu / terbatas. Sedangkan deret tak hingga adalah deret yang
jumlah suku-sukunya tidak tertentu/tidak terbatas.
Sedangkan
dilihat dari segi pola perubahan bilangan pada suku-sukunya deret bisa
dibedakan menjadi deret hitung, deret ukur, dan deret dinamis. Deret hitung
adalah deret yang perubahan suku-sukunya berdasarkan penjumlahanterhadap sebuah
bilangan tertentu. Deret ukur adalah deret yang suku-sukunya dibandingkan
dengan perbandingan suku per-urutan yang memiliki nilai tetap yang sering
dinamakan dengan pembanding / rasio.
Ada dua hal yang
penting untuk diketahui / dihitung dalam setiap persoalan deret, yaitu besarnya
nilai pada suatu suku tertentu dan jumlah nilai deret sampai suku yang
tertentu.
Rumusnya :
Suku ke-n
Un = a + (n-1) b
Jumlah bilangan
sampai suku ke n
Sn = n/2 ( a + Un)
Atau
Sn = n/2 (2a + (n-1) b )
Keterangan :
Un = suku ke n
Sn = Jumlah
sampai suku ke n
a = suku pertama
b = beda
(selisih antara suku tertentu dengan suku sebelumnya)
n = banyaknya
suku
Penerapan Deret
Hitung Dalam Ekonomi
Prinsip
deret hitung banyak diterapkan dalam menganalisa perilaku perkembangan kegiatan
usaha misalnya produksi, biaya, pendapatan, penggunaan tenaga kerja atau
penanaman modal. Sedangkan prinsip deret ukur menganalisa perilaku pertumbuhan.
Oleh karena itu prinsip-prinsip deret hitung dapat digunakan untuk menganalisa
perilaku pertumbuhan. Oleh karena itu prinsip-prinsip deret hitung dapat
digunakan untuk menganalisa perkembangan variabel-variabel kegiatan usaha
tersebut sehingga variabel yang bersangkutan bertambah secara konstan dari satu
periode ke periode berikutnya.
Contoh soal 1 :
Jika pada tahun
pertama produksi PT . BULAN menghasilkan jam dinding 44 unit, dan terjadi
peningkatan setiap bulan sebesar 4 unit. Pada bulan keberapakah perusahaan
dapat memproduksi jam dinding sebanyak 400 unit? Dan berapakah jumlah produksi
sampai bulan ke-n tersebut?
Diketahui : Ditanya :
a = 44 unit n saat
produksi sebanyak 400 unit dan Sn?
b = 4
Jawab :
Un = a + ( n – 1 ) b Sn
= n/2 (a + Un)
400 =
44 + ( n – 1 ) 4 S
(90) = 4/2 (44 + 400)
400 = 44 + 4n – 4 S
(90) = 45 (444)
- 4n = 40 – 400 S
(90) = 19.980
-4n =
- 360
n = 360 / 40
n = 90
Analisis : Jumlah produksi jam dinding PT .
BULAN sebesar 400 unit diproduksi pada bulan ke-90. Dan jumlah produksi jam
dinding sampai bulan ke-90 adalah 19.980
Contoh Soal 2 :
Pabrik “Konek” pada
awal tahun memproduksi pensil 2b sebanyak 3.445 unit. Pada tahun keempat pabrik
tersebut dapat memproduksi sebanyak 5.554 unit. Berapakah beda tiap tahunnya
dan jumlah produksi sampai bulan keempat ?
Diketahui : Ditanya
:
a = 3.445 b
dan S4?
U4 = 5.554
Jawab :
Un = a + ( n - 1 ) b S4 = n/2 (a + Un)
U4 = 3.445 + (4 – 1 ) b S4 = 4/2 (3.445 + 5.554)
5.554 = 3.445 + 3b S4
= 2 (8.999)
- 3b = 3.445 – 5.554 S4 = 17.998
- 3b = - 2.109
b = 2.109/3
b = 703
Analisis : Beda
produksi pensil 2b tiap tahunnya adalah 703 unit, dan jumlah produksi pensil 2b
sampai tahun keempat adalah 17.998 unit
Contoh Soal 3
Perusahaan
“Liku” pada bulan ketiga memproduksi 430
sandal dan pada bulan kelima memproduksi 544 sandal. Apabila peningkatan
produksi sandal tersebut berpola seperti deret hitung, berapakah besar produksi
pada tahun pertama dan peningkatan produksi setiap bulan?
Diketahui : Ditanya
:
U3 = 430 b
dan a ?
U5 = 544
Jawab :
U3 = a + 2b =
430
U5 = a + 4b =
544
-2b = -114
b = 57 U3 = a + 2
(57)
430
= a + 114
a = 430 – 114
a = 316
Analisis : besar
produksi sandal Perusahaan “Liku” pada bulan pertama sebesar 316 sandal dan
peningkatan produksi setiap bulannya adalah sebesar 57 sandal.
Contoh soal 4 :
PT “ANGKASA”
berhasil meningkatkan produksinya setiap bulan sebanyak 544 lembar kertas.
Apabila diketahui produksi pada bulan ke empat sebanyak 4.430 lembar kertas.
Berapa jumlah produksi lembar kertas pada awal bulan dan berapakah jumlah
produksi sampai pada bulan ke-empat?
Diketahui : Ditanya
:
b = 544 a
dan S4 ?
n = 4
U4 = 4.430
Jawab :
Un = a + ( n – 1 ) b S4 = 4/2 (a + U4)
U4 = a + ( 4 – 1 ) 544 S4
= 2 (2.800 + 4.430 )
4.432 = a + 1.632 S4
= 14.460
-a = 1.632 – 4.432
-a = - 2.800
a =
2.800
Analisis : Jadi
jumlah produksi kertas pada bulan pertama adalah sebesar 2.800 lembar dan
jumlah produksi kertas sampai bulan ke-empat adalah 14.460 lembar kertas.
Contoh soal 5 :
Perusahaan
“BINTANG” dalam tahun pertama menerima penghasilan sebesar Rp. 15.500.000 dari
hasil jasa penyaluran tenaga kerja, dengan adanya penambahan tenaga kerja dan
peningkatan mutu pelayanan jasa maka penghasilannya mengalami peningkatan
sebesar Rp. 3.000.000 setiap tahunnya. Maka berapa besar penghasilan yang
diterima perusahaan tersebut pada tahun ke-lima dan berapakah penghasilan
perusahaan tersebut sampai dengan tahun ke-lima?
Diketahui : Ditanya
:
a = 5.500.000 U5 dan S5
?
b = 3.000.000
Jawab :
Un = a + ( n – 1
) b S5
= 5/2 ( a + U5)
U5 = 5.500.000 +
( 5 – 1) 3.000.000 S5
= 5/2 ( 5.500.000 + 17.500.000 )
U5 = 5.500.000 +
( 4 ) 3.000.000 S5
= 57.500.000
U5 = 5.500.000 +
12.000.000
U5 = 17.500.000
Analisis : Jadi,
besarnya penghasilan yang diterima perusahaan BINTANG pada tahun ke-lima adalah
sebesar Rp.17.500.000 dan penghasilan perusahaan BINTANG sampai dengan tahun
ke-lima adalah sebesar Rp.57.500.000
sumber :
sumber :
Dumairy (2012).
Matematika Terapan untuk Bisnis dan Ekonomi, edisi kedua, cetakan kelima.
Penerbit : BFPE Yogyakarta
Modul Matematika
Ekonomi 1, Lab. Manajemen Dasar Periode ATA 2013/2014
Sugiarto, Said
Kelana. Tedy Herlambang. Rachmat Sudjana. Brastoro (2000). Ekonomi Mikro –
pendekatan praktis. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Sukirno, Sadono
(2003). Makroekonomi – Teori Pengantar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Jakarta.
No comments:
Post a Comment