Sunday, 29 June 2014

Agama dan Kebudayaan



Pengertian agama
Kata agama berasal dari bahasa Sansekerta dari kata a berarti tidak dan gama berarti kacau. Kedua kata itu jika dihubungkan berarti sesuatu yang tidak kacau. Jadi fungsi agama dalam pengertian ini memelihara integritas dari seorang atau sekelompok orang agar hubungannya dengan Tuhan, sesamanya dan alam sekitarnya tidak kacau. Karena itu menurut Hinduisme, agama sebagai kata benda berfungsi memelihara integritas dari seseorang dengan realitas tertinggi, sesama manusia dan alam sekitarnya. Ketidak-kacauan itu disebabkan oleh penerapan peraturan agama tentang moralitas, nilai-nilai kehidupan yang perlu dipegang, dimaknai dan diberlakukan.

Pengertian Budaya
Kebudayaan merupakan hasil cipta serta akal budi manusia untuk memperbaiki, mempermudah, serta meningkatkan kualitas hidup dan kehidupannya. Atau kebudayaan adalah keseluruhan kemampuan (pikiran, kata dan tindakan) serta berinteraksi dengan lingkungan dan sesuai sikonnya. Kebudayaan berkembang sesuai atau karena adanya adaptasi dengan lingkungan hidup dan kehidupan serta sikon manusia berada.
Kebudayaan dikenal karena adanya hasil-hasil atau unsur-unsurnya. Unsusr-unsur kebudayaan terus menerus bertambah seiring dengan perkembangan hidup dan kehidupan. Manusia disebut makhluk berbudaya, jika ia mampu hidup dalam atau sesuai budayanya. Sebagian makhluk berbudaya, bukan saja bermakna mempertahankan nilai-nilai budaya masa lalu atau warisan nenek moyangnya, melainkan termasuk mengembangkan hasil-hasil kebudayaannya.

Bentuk-Bentuk Agama dan Kebudayaan
1.      Bentuk Agama
Agama ada yang bersifat primitif dan adapula yang dianut oleh masyarakat yang telah meninggalkan fase keprimitifan. Agama-agama yang terdapat dalam masyarakat primitif ialah Dinamisme, Animisme, Monoteisme dll, adapun pengertiannya adalah...
·         Pengertian Agama Dinamisme
Agama yang mengandung kepercayaan pada kekuatan gaib yang misterius. Dalam faham ini ada benda-benda tertentu yang mempunyai kekuatan gaib dan berpengaruh pada kehidupan manusia sehari-hari. Kekuatan gaib itu disebut ‘mana’ dan dalam bahasa Indonesia ‘tuah atau sakti’
·         Pengertian Agama Animisme
Agama yang mengajarkan bahwatiap-tiap benda, baik yang bernyawa maupun yang tidak bernyawa, mempunyai roh. Bagi masyarakat primitif roh masih tersusun dari materi yang halus sekali, yang dekat menyerupai pengaruh yang dahsyat terhadap kehidupan manusia, misalnya : Hutan yang lebat, Pohon yag besar dan berdaun lebat, gua yang gelap dll.
·         Pengertian Agama Montoisme
Adanya pengakuan yang hakiki bahwa Tuhan satu, Tuhan Maha Esa, Pencipta alam semesat dan seluruh isi kehidupan ini baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak.
2.      Bentuk Kebudayaan
·         Kebudayaan Persia
Dalam sejarah kebudayaan Persia, masyarakatnya banyak yang menyembah berbagai alam nyata, seperti langit, cahaya, udara, air dan api. Api dilambangkan sebagai tuhan baik, sehingga mereka menyembah api yang dinyalakan di dalam rumah-rumah.
·         Kebudayaan Romawi Timur
Kerajaan Romawi didirikan pada tahun 753 M. Budaya Romawi pada umumnya beragama Nasrani. Dalam kebudayaannya dikenal 3 Mazhab yang termasyhur, diantaranya :
1.      Mazhab Yaaqibah yang bertebaran di Mesir, Habsyah. Mazhab ini berkeyakinan bahwa Isa Almasih adalah Tuhan.
2.      Mazhab Nasathirah yang bertebaran di Mesir, Irak, Persia
3.      Mazhab Mulkaniyah, kedua Mazhab ini berkeyakinan bahwa dalam diri Al-Masih terdapat 2 tabiat, yaitu :
a.       Tabiat Ketuhanan
b.      Tabiat Kemanusiaan
·         Kebudayaan Islam
Sejalan dengan perkembangan dunia dan perubahan zaman. Ajaran-ajaran Islam pun kian marak dijadikan sebuah Budaya, yang akhirnya masyarakat sendiri sulit membandingkan antara Agama dan Budaya. Contohnya : Masalah busana muslim ‘Jilbab’, di zaman dahulu busana muslim atau jilbab adalah pakaian yang menutup aurat, pakaian longgardan panjang sedangkan zaman sekarang jilbab menjadi sebuah model atau gaya yang mana tidak lagi melihat pada tuntutan Islam.
Unsur-Unsur Agama dan Kebudayaan
1.      Unsur-Unsur Agama
Unsur-unsur penting yang terdapat dalam Agama ialah :
·         Unsur Kekuatan Gaib
Manusia merasa dirinya lemah dan berhajat pada kekuatan gaib itu sebagai tempat meminta tolong, oleh karena itu, manusia merasa harus mengadakan hubungan baik dengan kekuatan gaib tersebut. Hubungan baik ini dapat diwujudkan dengan mematuhi perintah dan larangan kekuatan gaib itu sendiri
·         Keyakinan Manusia
Bahwa kesejahteraannya di dunia ini dan hidupnya di akhirat tergantung pada adanya hubungan baik dengan kekuatan gaib yang dimaksud. Dengan hilangnya hbungan baik itu, kesejahteraan dan kebahagiaan yang dicari akan hilang pula.
·         Respons yang Bersifat Emosionil
·         Respon itu bisa mengambil bentuk perasaan takut, seperti yang terdapat dalam agama-agama primitif, atau perasaan cinta, seperti yang terdapat dalam agama-agama monoteisme. Selanjutnya respon mengambil bentuk penyembahan yang terdapat dalam agama primitif, atau pemujaan yang terdapat dalam agama monoteisme. Lebih lanjut lagi respons itu mengambil bentuk cara hidup tertentu bagi masyarakat yang bersangkutan.
·         Paham Adanya yang Kudus dan Suci : dalam bentuk kekuatan gaib, dalam bentuk kitab yang mengandung ajaran-ajaran agama bersangkutan dalam bentuk tempat-tempat tertentu.

2.      Unsur-Unsur Budaya
Adapun unsur kebudayaan yang bersifat universal yang dapat kita sebut sebagai isi pokok tiap kebudayaan di dunia ini adalah sebagai beikut :
·         Peralatan dan perlengkapan hidup manusia sehari-hari. Misalnya : pakaian, perubahan, alat rumah tangga, senjata dan sebagainya
·         Sistem mata pencaharian dan sistem ekonomi. Misalnya : pertanian, peternakan, sistem produksi
·         Sistem kemasyarakatan. Misalnya : kekerabatan, sistem perkawinan, sistem warisan.
·         Bahasa sebagai media komunikasi, baik lisan maupun tertulis.
·         Ilmu Pengetahuan
·         Kesenian. Misalnya : seni suara, seni rupa, seni gerak.

Sumber :
Geertz, Clifford. 1992. Kebudayaan dan Agama, Yogyakarta: Kanisius
Mulyono, Sumardi. 1982. Penelitian Agama, Masalah dan Pemikiran. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan
Koentjaraningrat. 1990. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT Ranaka Cipta

No comments:

Post a Comment